SATUAN ACARA PENYULUHAN NUTRISI IBU MENYUSUI
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
Pokok Bahasan : Nutrisi Ibu Menyusui
Sub Pokok Bahasan : yang harus di konsumsi, energy
yang dibutuhkan,
Sasaran : Ibu menyusui
Hari/tanggal : Jum’at, 08 Juli
2011
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang
Bersalin RSUD langsa
Penyuluh : Mahasiswa S1
Keperawatan Langsa
II. Tujuan Instruksi Umum
Setelah
di lakukan pendidikan kesehatan, masyarakat dapat mengetahui Nutrisi ibu
menyusui
III.
Tujuan Instruksi Khusus
Setelah
mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x15 menit,di harapkan masyarakat di
ruang aula dapat mengetahui tentang :
- Yang wajib dikonsumsi ibu menyusui
- Gejala-gejala penyakit strok
- Penyebab penyakit stroke
- Pencegahan penyakit stroke
IV.
Strategi Pelaksanaa
- Metode : Ceramah dan diskusi
- Media : Leafet dan pricat
- Garis besar materi (penjelasan terlampir) :
a. Pengertian penyakit stroke
c. Gejala-gejala penyakit strok
d. Penyebab penyakit stroke
e. Pencegahan penyakit stroke
V.
Proses Pelaksanaan
No
|
Kegiatan
|
Penyuluh
|
Peserta
|
Waktu
|
1.
|
Pendahuluan
|
© Salam
pembuka
© Menyampaikan
tujuan penyuluhan
© Apersepsi
|
© Menjawab
salam
© Menyimak
© Mendengarkan,
menjawab pertanyaan
|
3
menit
|
2.
|
Kerja
|
© Penyampaian
garis besar materi stroke
© Memberi
kesempatan peserta untuk bertanya
© Menjawab
pertanyaan
© Evaluasi
|
© Mendengarkan
dengan penuh perhatian
©
Menanyakan hal-hal yang belum jelas
© Memperhatikan
jawaban dari penceramah
© Menjawab
pertanyaan
|
10 menit
|
3.
|
Penutup
|
© Menyimpulkan
© Salam
penutup
|
© Mendengarkan
© Menjawab
salam
|
2 menit
|
VI.
Setting Tempat :
Peserta penyuluhan duduk
berhadapan dengan perawat.
VII.
Kriteria Evaluasi
- Masyarakat mengetahui penyebab stroke
- Masyarakat mengetahui cara pencegahan stroke
VIII.
Referensi
LAMPIRAN : MATERI
NUTRISI IBU MENYUSUI
- YANG WAJIB DIKONSUMSI IBU MENYUSUI
Sebagai ibu
yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian Ibu sepenuhnya diberikan pada si
buah hati. Sampai-sampai Ibu ‘lupa’ dengan kondisi Ibu sendiri. Padahal,
setelah melahirkan, masih ada tugas berat menanti Ibu, yaitu menyusui si kecil
yang membutuhkan kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi ketimbang
di masa hamil.
Salah satu
keberhasilan Ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola makan, baik di masa hamil
maupun setelah melahirkan. Agar ASI Ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya,
makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Artinya,
Ibu harus menambah konsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh selama menyusui. Bila kebutuhan ini
tidak terpenuhi, selain mutu ASI dan kesehatan Ibu terganggu, juga akan
mempengaruhi jangka waktu Ibu dalam memproduksi ASI.
Beberapa
penelitian memperlihatkan bahwa Ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu
menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya pada Ibu yang gizinya
kurang baik, biasanya tidak mampu menyusui bayinya dalam jangka waktu selama
itu, bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
Mengingat
pentingnya ASI pada tumbuh kembang si kecil di masa awal kehidupannya, ada
baiknya bila Ibu mengupayakan agar ASI yang bermutu baik dapat diberikan pada
si kecil seoptimal mungkin. Caranya? Disini akan dibagikan kiat untuk
mengoptimalkan ASI lewat makanan bergizi, berikut aneka menu dan resep praktis
yang tepat untuk ibu menyusui. Tak hanya itu, juga akan dibagikan kiat-kiat
khusus tentang cara tepat menurunkan berat badan setelah melahirkan tanpa harus
melakukan diet ketat yang dampaknya tentu tak baik untuk ibu menyusui.
Gizi yang baik
sama pentingnya bagi wanita hamil maupun menyusui. Berikut 3 alasan mengapa
nutrisi yang baik sangat berguna bagi anda:
1. PRODUKSI ASI MEMBUTUHKAN BANYAK ENERGI
Dalam hal gizi, kebutuhan bayi menyusui jauh lebih banyak dibandingkan
masa dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan bayi yang sangat
cepat. Pada 4 bulan pertama, berat badan seorang bayi menjadi dua kali lipat
dibanding berat setelah 9 bulan dalam kandungan.
Dibutuhkan produksi ASI yang sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan
bayi tersebut. Menyusui selama satu bulan memerlukan kalori sama banyak dengan
masa kehamilan.
2. NUTRISI YANG BAIK MENGOPTIMALKAN KUALITAS DAN
KUANTITAS AIR SUSU IBU
Kekurangan nutrisi menyebabkan produksi ASI menurun. Asupan vitamin yang
kronis selama hamil akan menghasilkan air susu yang juga rendah nutrisi
esensial. Protein-protein penting yang membantu mencegah infeksi pun akan
berkurang jumlahnya.
3. NUTRISI YANG BAIK MEMBANTU MELINDUNGI KESEHATAN
ANDA
Apabila makanan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi maka tubuh anda pun
menjadi sangat rentan terhadap kekurangan gizi. Sekalipun asupan mineral rendah
cenderung tidak menurunkan kandungan mineral dalam air susu, tubuh andalah yang
akan kekurangan karena harus mengkompensasi asupan rendah itu.
Untuk itulah ibu
menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Beberapa penelitian
membuktikan ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu menyusui bayinya selama
minimal 6 bulan. Sebaliknya ibu yang gizinya kurang, biasanya tak mampu
menyusui selama itu, bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
Ada beberapa
syarat makanan bagi ibu menyusui, yakni:
1.
Jumlah dan mutu harus lebih baik dari makanan wanita yang tidak menyusui.
2.
Makanan harus seimbang dan bervariasi.
3.
Hendaknya tidak menggunakan bahan makanan yang bersifat merangsang seperti
bumbu-bumbu yang terlalu pedas.
4.
Mengutamakan sayur-sayuran terutama sayuran berwarna hijau dan buah-buahan
sebagai sumber vitamin dan mineral.
5.
Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa untuk minum susu.
Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui
1. Buatlah setiap gigitan berarti Makan makanan
yang bermanfaat untuk menghasilkan susu yang baik dari segi kualitas maupun
kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori
sesuai dengan kebutuhan.
3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan
melewatkan makan jika saat menyusui karena dapat memperpendek umur dan daya
hidup.
4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang
bergizi tidak harus mahal, yang terpenting sesuai dengan kebutuhan nutrisi
selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat
komplek kaya akan vitamin dan mineral, sehingga menghasilkan air susu yang baik
dan cukup.
6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan
menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari gula, kurang bermanfaat, konsumsi
makanan yang manis dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan
biasanya banyak kehilangan nilai gizinya sehingga akan mengurangi nilai gizi
air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai
kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk kesehatan keluarga. Jangan
minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal tersebut akan
mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
- TAMBAHAN ENERGI YANG DIBUTUHKAN
Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui dibutuhkan tambahan sebanyak
500 Kalori. Jadi jumlah energi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui per hari adalah
2.400 Kalori. Sedangkan untuk 6 bulan kedua dan seterusnya dibutuhkan tambahan
550 Kalori atau jumlah energi per hari yang dibutuhkan menjadi 2.450 Kalori.
Komposisi makanan juga mesti diperhatikan. Untuk mendapatkan gizi yang
seimbang, yang dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 6070%, protein 1215%
dan lemak kurang lebih sebesar 10-20%. Nah, agar berhasil mencapai jumlah
energi yang dibutuhkan per hari hendaknya ibu menyusui menyiasati dengan
menambah frekuensi makannya. Misalnya, dengan mengonsumsi makanan selingan yang
bergizi di antara dua waktu makan.
a.
Kalori
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada
waktu hamil. Pada umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori diatas
kebutuhan hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda
menyusui bayi kembar
Sekalipun tubuh
anda menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak akan
mencukupi seluruh kebutuhan kalori. Sisanya harus didapatkan dari makanan.
Bila menyusui
selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori
harus lebih banyak lagi.
b.
Protein
Wanita hamil membutuhkan protein 30 - 40% lebih banyak dari kebutuhan
normal.
Untuk memenuhi
kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus mengkonsumsi 65 g protein
selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 g selama 6 bulan kedua. Beberapa
penyelidikan menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar
dari angka-angka tadi.
Apabila anda
kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang. Cadangan
protein dalam tubuh anda juga akan berkurang.
Bahan makanan
sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas, daging
sapi, daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua
jenis kacang dan serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt
juga kaya protein.
Anda bisa juga
mempertimbangkan mengganti susu sapi segar dengan minuman bergizi seimbang, S-26 MAMA
misalnya. Selain memberikan 9.5 g protein per sajian, S-26 MAMA juga diperkaya
dengan vitamin dan mineral lengkap.
c.
DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya
lihat dan mental bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam
air susu ibu. Para ahli riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan
DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi.
Para ahli
menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar 300 mg perhari.
Telur, otak,
hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa minuman yang
diformulasikan secara khusus, seperti S-26 MAMA
misalnya, telah diperkaya dengan DHA.
d.
Vitamin Dan Mineral
Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan vitamin dalam
makanan ibu. Kecukupan mineral dari bayi yang disusui sangat tergantung pada
air susu ibunya.
Kebutuhan
vitamin dan mineral wanita menyusui lebih tinggi dari kebutuhan normal. Vitamin
A, vitamin B6, vitamin D, asam folat, kalsium, dan seng sangat
diperlukan selama masa menyusui.
e.
Vitamin A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi
mata. Sekalipun pada waktu lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap
menjadi sumber penting dari vitamin A dan karoten (zat gizi yang banyak
terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran). Penyelidikian
menunjukkan bahwa karoten dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Wanita menyusui
berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300 mcg vitamin A per hari.
Hati, telur, dan
keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat dalam
beta-karoten serta karotenoid lainnya.
Berdasarkan
manfaat-manfaat ini, mungkin anda ingin menggunakan suplemen nutrisi yang
mengandung beta-karoten dan karotenoid lain sebagai sumber vitamin A. S-26 MAMA
diperkaya dengan karoteniod alami. MATERNA
diperkaya dengan beta-karoten.
f.
Vitamin B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi
syaraf. Oleh karena kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda
memerlukan lebih banyak vitamin B6.
Asupan vitamin B6
sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan bagi wanita menyusui.
Daging, hati,
padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah sumber-sumber vitamin B6 yang
baik.
g.
Vitamin D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu
vitamin D juga diperlukan untuk penyerapan kalsium.
Walaupun
kebutuhan vitamin D sama seperti biasa, asupan yang cukup tetap harus
dijamin—setidaknya 5 mcg per hari. Bila anda kekurangan vitamin D maka bayi
hanya menerima sedikit kalsium dari air susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko
menderita ricketsia, satu penyakit yang menyebabkan deformasi tulang.
Ikan, hati, dan
kuning telur banyak mengandung vitamin D. Suplemen nutrisi seperti S-26 MAMA
dapat anda pilih untuk menjamin kecukupan asupan vitamin D.
h.
Asam Folat
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara
normal.Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat setiap hari.
Asam folat
banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan semangka. Akan
tetapi, karena belum diketahui secara pasti berapa banyak asam folat dalam
makanan yang dapat diserap, anda perlu mengkonsumsi suplemen vitamin atau susu
untuk menjamin asupan yang memadai.
i.
Kalsium
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi
otot dan syaraf.Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan
hariannya harus terjamin. Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus
mengkonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Bila asupan kalsium dari makanan tidak
mencukupi, secara alami ASI akan mengambil kalsium dari tulang anda. Akibatnya
anda beresiko besar mengalami fraktur (patah tulang).
Susu dan produk
olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam, adalah sumber kalsium
yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak mengkonsumsi makanan berkalori
tinggi, belum tentu kalsium anda terpenuhi. Dalam hal ini, anda tetap
membutuhkan suplemen.
j.
SENG
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme
memerlukan seng. ASI rendah seng akan mengganggu selera makan dan pertumbuhan
bayi.
Asupan seng
harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita menyusui berusia 19 tahun keatas.
Seafood, hati,
dan daging banyak mengandung seng. Beberapa studi menunjukkan, wanita menyusui
justru mengkonsumsi seng kurang dari kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh
karena itu penggunaan suplemen dapat membantu.
- TAKARAN
Tak perlu
bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang sedang
menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per hari dapat
dicapai dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut diingat bila
jumlah energi sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein
dan lemak juga ikut terpenuhi. Berikut beberapa contoh makanan dan nilai gizi
yang dikandungnya.
Makanan
|
Jumlah
energi
|
3/4 gelas nasi
seberat 100 g
|
175 Kalori, 4
g protein, dan 40 g karbohidrat
|
2 buah kentang
berukuran sedang seberat 200 g
|
175 Kalori, 4
g protein, dan 40 g karbohidrat
|
2 iris roti
seberat 80 g
|
175 Kalori, 4
g protein, dan 40 g karbohidrat
|
5 biskuit
kraker seberat 50 g
|
175 Kalori, 4
g protein, dan 40 g karbohidrat
|
1 potong
daging ukuran sedang seberat 50 g
|
95 Kalori, 10
g protein, dan 6 g lemak
|
1 butir telur
ayam negeri seberat 60 g
|
95 Kalori, 10
g protein, dan 6 g lemak
|
50 g udang
basah
|
95 Kalori, 10
g protein, dan 6 g lemak
|
1 buah tahu
ukuran besar seberat 100 g
|
80 Kalori, 6 g
protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
|
2 potong
sedang tempe seberat 50 g
|
80 Kalori, 6 g
protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
|
2 1/2 sdm
kacang hijau seberat 25 g
|
80 Kalori, 6 g
protein, 3 g lemak, dan 8 g karbohidrat
|
- Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui
Kekurangan gizi pada ibu
menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan pada
bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan
gangguan pada mata ataupun tulang.
0 comments :
Post a Comment